Senin, 10 Oktober 2011

Perkembangan Psikologis Manusia

Perkembangan adalah suatu rangkaian perubahan yang progresif, teratur dan koheren menuju kedewasaan. Prinsip ini menekankan bahwa berkembang itu secara eksplisit berarti maju terus dengan teratur.
Perkembangan ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan secara berpasangan yang bekerja bersama dalam bentuk proses maturisasi (penyempurnaan, pelengkapan, dan pematangan alat-alat tubuh yang alamiah) dan proses learning (belajar melalui pengalaman, latihan dan pendidikan).
Dan akhirnya, perkembangan adalah sesuatu yang bersifat kontinyu.

1. Tahap perkembangan psikologis berdasar unsur-unsur biologis

Menurut pendapat Aristoteles :
- tahap 1 dari umur 0,0 s/d 7,0 adalah masa bermain.
- tahap 2 dari umur 7,0 s/d 14,0 adalah masa belajar atau masa sekolah rendah.
- tahap 3 dari umur 14,0 s/d 21,0 adalah masa pubertas dan peralihan dari anak-anak ke dewasa.

Menurut pendapat Kretschmer :
- tahap 1 dari umur 0,0 s/d 3,0 tubuh anak kelihatan pendek dan gemuk.
- tahap 2 dari umur 3,0 s/d 7,0 tubuh anak kelihatan langsing atau memanjang.
- tahap 3 dari umur 7,0 s/d 13,0 tubuh anak kelihatan gemuk kembali.
- tahap 4 dari umur 13,0 s/d 20,0 tubuh kelihatan langsing kembali.

Menurut Freud, energi psikologis dibagi menjadi Id, Ego dan Superego, fase perkembangannya adalah :
- fase oral, dari umur 0,0 s/d 1,0 mulut merupakan daerah pokok aktivitas dinamik.
- fase anal, dari umur 1,0 s/d 3,0 dorongan dan tahanan terpusat pada fungsi-fungsi pembuangan kotoran.
- fase falix, dari umur 3,0 s/d 5,0 daerah alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting.
- fase laten, dari umur 5,0 s/d 12,0 impuls-impuls cenderung pada keadaan mengendap.
- fase pubertas, dari umur 12,0 s/d 20,0 impuls-impuls menonjol kembali, apabila impuls dapat dipindahkan
  oleh ego, maka sampailah pada fase genital.
- fase genital, yaitu individu yang telah siap untuk terjun dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Tahap perkembangan berdasarkan instruksional.

Dasar-dasar instruksional dapat melalui beberapa kemungkinan yaitu :
- apa yang harus diberikan kepada anak didik pada masa tertentu.
- bagaimana cara mengajar atau menyajikan pengalaman belajar kepada anak didik pada masa tertentu.

Menurut Comenius :
- sekolah ibu (schola materna), untuk anak-anak umur 0,0 s/d 6,0.
- sekolah bahasa ibu (schola vernicula), untuk anak-anak umur 6,0 s/d 12,0.
- sekolah latin (scola latina), untuk anak-anak umur 12,0 s/d 18,0.
- akademi (academia), untuk remaja umur 18,0 s/d 24,0.

Menurut J. J. Rousseau :
- tahap 1 dari umur 0,0 s/d 2,0 adalah masa asuhan.
- tahap 2 dari umur 2,0 s/d 12,0 adalah masa pendidikan jasmani dan panca indera.
- tahap 3 dari umur 12,0 s/d 15,0 adalah masa pendidikan kal.
- tahap 4 dari umur 15,0 s/d 20,0 adalah masa pendidikan watak dan agama.

3. Tahap-tahap perkembangan berdasarkan psikologis.

Pada umumnya individu mengalami masa kegoncangan dua kali, yaitu pada tahun ke-3 dan tahun ke-4 dan kegoncangan pada masa pubertas.
- dari lahir sampai dengan masa kegoncangan pertama disebut masa kanak-kanak.
- dari masa kegoncangan pertama sampai dengan masa kegoncangan ke-2 disebut masa keserasian sekolah.
- dari masa kegoncangan ke-2 sampai akhir masa remaja disebut masa kematangan.

Menurut pendapat Piaget :
- fase senso-motorik yang berlangsung dari umur 0,0 s/d 2,0.
- fase pre-operational yang berlangsung dari umur 2,0 s/d 7,0.
- fase operational yang berlangsung dari umur 7,0 s/d 12,0.
- fase formal-operational dimulai dari sejak individu berumur 12,0.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia :

- faktor endogen yaitu sifat yang dibawa individu sejak lahir dan merupakan faktor keturunan.
- faktor hubungan individu dengan lingkungannya, berupa lingkungan fisik (tanah, air , udara) dan lingkungan
  sosial (interaksi antar individu, baik individu yang saling mengenal maupun yang tidak saling mengenal).