Synaesthesia adalah suatu kondisi orang yang sedang dalam pengaruh zat halusinogen, ataupun kondisi dimana orang bisa memproyeksikan pikirannya pada orang lain. Banyak halusinogen dikenal sebagai penyebab berbagai tahap synaesthesia, yaitu terbentuknya gambaran menurut indera tertentu akibat rangsangan indera lain. Dalam kondisi ini orang bisa mengaku "mendengar" warna, "mengecap" bentuk, ataupun "melihat" suara. Perubahan kesadaran seseorang sesungguhnya sering terjadi pada berbagai macam tingkatan tidur. Begitu seseorang berpindah dari kondisi sadar menjadi tidur, ia memasuki kondisi hypnogogic, dimana pola paling umum yang terlihat adalah bentuk-bentuk geometris, selain itu banyak pula yang melihat bayangan wajah berkelebat, mendengar namanya dipanggil-panggil, mendengar bunyi-bunyian secara acak, atau potongan musik, bahkan mencium aroma makanan atau aroma parfum. Juga dalam periode antara tidur dan sadar kembali pikiran berada dalam kondisi hypnopompic, otak yang merasakan seakan mengalami mimpi sadar. Banyak zat halusinogen mendatangkan pengalaman "seperti mimpi", indera makin kuat, dan beberapa mimpi yang mendatangkan kebijaksanaan dan perasaan menyatu dengan alam semesta. Halusinogen juga mendatangkan apa yang disebut dengan "mimpi tinggi" atau pengalaman pemakaian zat halusinogen untuk "memanggil" kembali pengalaman masa lalunya, atau memicu potensi yang sebenarnya sudah ada di otak manusia.
Selama ini orang sering menganggap pengalaman halusinogen dan mimpi biasa nilainya tetap lebih rendah dibandingkan pengalaman nyata. Tetapi ada pendapat, tidakkah pengalama dalam kondisi mental yang berubah justru menjadi salah satu cara membebaskan manusia dari pola pikir yang kaku? bukankah dalan kondisi ini kita mampu mengakses semua kemampuan otak manusia yang masih tersembunyi.